Sahabat, siapapun kita tak akan mampu menolak musibah yang datang secara
tiba-tiba dan ternyata awal dari sebuah kesulitan adalah ketika kita
melupakan Allah SWT dan awal dari sebuah bencana/musibah adalah ketika
kita melanggar Aturan Allah SWT.
Namun karena Allah itu sangat sayang sama kita, ternyata ada lho penangkalnya, mau tau ?, kita baca kisahnya…
Namun karena Allah itu sangat sayang sama kita, ternyata ada lho penangkalnya, mau tau ?, kita baca kisahnya…
TUKANG CUCI
Pada zaman Nabi Isa as., tersebutlah tukang cuci langganan para penduduk
setempat. Penduduk ini memercayakan jubah-jubah mereka kepada si tukang
cuci untuk dicuci dan dirapikan. Hingga suatu hari, ketika ia hendak
menuju sungai untuk mengerjakan tugasnya mencuci, ia bertemu dengan ahli
ibadah yang sedang menyendiri guna mendekatkan diri kepada Allah Swt.
“Apakah kau membawa makanan? Jika Tuan membawa makanan yang cukup,
bolehkah aku minta sedikit saja?” pinta si ahli ibadah kepada tukang
cuci.
Tukang cuci yang membawa bekal beberapa bungkus roti pun mengiyakan permintaan si ahli ibadah.
“Tentu saja, Makanlah bekal rotiku ini.” .
Roti tersebut, kemudian berpindah tangan kepada si ahli ibadah yang menyantapnya dengan lahap.
“Terima kasih, Tuan. Mudah-mudahan dosa-dosa Tuan diampuni oleh Allah
dan semoga Allah senantiasa menempatkan Tuan dalam perlindungan-Nya”
Tukang cuci ini rupanya seseorang yang baik hati. Mendengar si ahli
ibadah mendoakannya, ia tak ragu memberikan sisa bekal roti miliknya.
“Ini satu bungkus lagi untuk Tuan. Rumahku tidak jauh. Aku masih bisa mengambil bekal lagi. Mohon Tuan berkenan menerimanya.”
“Terima kasih, Saudaraku. Sungguh, pemberianmu berarti untukku. Semoga
Allah senantiasa memberimu perlindungan dan rezeki yang luas. Roti-roti
ini, Insya Allah, akan cukup sebagai bekal ibadahku selama beberapa hari
ini. Sekali lagi, aku hanya bisa mendoakan Tuan semoga kelak akan
dibangun istana untuk Tuan di surga.”
Setelah keduanya menyampaikan salam perpisahan, tukang binatu kembali ke
rumahnya untuk mengambil bekal makanan. Tak lama berselang, ia segera
kembali menuju sungai untuk menyelesaikan tugasnya karena hari sudah
semakin terik.
Tatkala mengeluarkan baju-baju kotor dalam keranjang bambunya, alangkah
terkejutnya ia mendapati seekor ular kobra sedang meringkuk di dasar
keranjang dalam keadaan terbelenggu besi.
“Astaghfirullah!” jerit tukang binatu. “Mengapa kau bisa ada disini” tanya tukang binatu spontan.
Tak disangkanya, dengan kuasa Allah, ular itu menjawab pertanyaannya,
“Ketahuilah, Tuan! Bahwa aku sebenarnya ingin mematuk dirimu. Tetapi
belum sempat aku lakukan. Allah mengirimkan malaikat untuk membelengguku
dengan besi ini. Rupanya, doa si ahli ibadah tadi diamini oleh malaikat
di sebelahnya dan Allah menjawab doa itu.”
Tukang binatu itu langsung melakukan sujud syukur atas perlindungan yang
Allah berikan kepadanya. Ia selamat dari marabahaya karena sedekahnya
tadi.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya sedekah dapat menolak 70 pintu bencana”. Subhanallah!
Imam Ibnul Qoyyim berkata : “Sesungguhnya sedekah bisa memberikan
pengaruh yang menakjubkan untuk menolak berbagai bencana, sekalipun
pelakunya orang yang fajir (pendosa), zhalim atau bahkan orang kafir,
karena Allah SWT akan menghilangkan berbagai macam bencana dengan
perantaraan sedekah tersebut "
Ibnu Basykiwal juga mengatakan: “Sesungguhnya sedekah dapat
membebaskan seorang hamba dari azab Allah SWT. Seseorang yang melakukan
dosa dan kesalahan, ia patut celaka. Tetapi kalau ia segera mau
menyusulinya dengan bersedekah, niscaya hal itu bisa membebaskan dan
melepaskannya dari azab.
Rasulullahi SAW. bersabda: "Sesungguhnya Allah akan menolak kematian yang buruk atas seseorang karena sedekah yang dikeluarkannya”.
Suatu ketika Nabi Yahya as. bertemu dengan Iblis. Ia bertanya : “Hai
iblis. Siapa orang yang paling kamu sukai dan siapa orang yang paling
kamu benci ?“. Iblis menjawab : “Yang paling aku sukai adalah orang
mukmin yang bakhil/pelit, sedangkan yang paling aku benci adalah orang
fasik/pendosa tapi dermawan”. Ketika ditanya sebabnya, Iblis menjawab :
“Karena orang bakhil/pelit telah memuaskan aku dengan kebakhilannya.
Sedangkan orang fasik yang dermawan, aku khawatir Allah memandang
kedermawanannya lalu Dia menerimanya dan menolongnya (dengan memberikan
hidayah) ”.
Dalam sebuah kisah disebutkan ada seorang wanita sedang berjalan bersama
seorang anaknya yang masih kecil. Mendadak muncul seekor serigala yang
hendak menerkam buah hatinya. Si ibu spontan mengejar serigala itu. Di
tengah perjalanan, muncul seorang pengemis yang meminta sesuatu
kepadanya. Kebetulan si ibu ini memiliki sepotong roti dan diberikanlah
roti itu kepada sang pengemis. Serigala yang akan menerkam anaknya,
segera berbalik menuju wanita yang bersedekah itu, lalu serigala itu pun
berlalu. Menakjubkan!
Dalam kisah lain diceritakan seluruh pertanian di daerah Faris Mesir,
telah diserang hama belalang. Tetapi anehnya ada sebidang ladang milik
seorang petani yang selamat. Ketika ditanyai sebabnya, si Petani itu
menjawab : “Pertama, aku tidak pernah makan milik orang lain secara
tidak sah, sehingga belalang juga tidak ingin memakan milikku. Kedua,
aku selalu mengeluarkan zakat dari hasil tanamanku, setelah tanaman itu
aku petik. Kuberikan zakat itu kepada orang-orang yang berhak
menerimanya. Kemudian sisanya kubawa pulang ke rumah”.
Maka benarlah apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Jagalah harta
kamu dengan zakat dan obatilah sakitmu dengan sedekah dan hadapilah
segala cobaan dan bahaya dengan doa serta rendah hati”. (HR. Abu
Hurairah)