Manusia, jika berat dengan suatu kewajiban, ia berdalih dengan dalil,
“Laa yukallifullahu nafsan illa wus’ahaa”, Allah tidak membebani
seseorang diluar kesanggupannya.
Pada hal yang haram, ia ambil kaidah, “Adh dharuratu tubihul makhdhuraat”, kondisi darurat membolehkan hal-hal yang haram.
Dan jika tersibukkan dengan yang mubah, ia berprinsip “Al ashlu fil
asyaa’ al hillu”, hukum asal segala sesuatu adalah halal. (Semoga Allah
menjaga kita dari sikap demikian -pent)
@almonajjid -Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, pengasuh web IslamQA 146
# Hikmah dari Ilmu yang Diamalkan #
Beramal dengan ilmu adalah sarana terbesar untuk mendapatkan keteguhan.
"Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan
…Read More
# Dzikir Pilihan #
Perbanyak perkataan, “Laa ilaha illa anta subhaanaka inni kuntu minazh zhalimin.”(Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci E…Read More
# Berlomba dalam Kebaikan #
Berpikirlah bagaimana Anda bisa masuk ke dalam surga sebelum Anda memikirkan orang lain, “Jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka.” (at…Read More
# Muslim yang Berinfak #
soloportal.blogspot.com---Seorang muslim yang senantiasa husnuzhan dengan menginfakkan hartanya
di jalan Allah, dan dia tidak takut hartanya me…Read More
# Sebab Kerusakan Sebuah Negeri #
soloportal.blogspot.com~~~
Keburukan
tak kan tampak kecuali di punggung orang-orang yang berbuat kerusakan.
Orang-orang yang berbuat kerusakan …Read More