Skip to content
Ketika
seseorang sedang berlaku jujur walaupun dia sendiri dalam keadan
kekurangan, namun tanpa dia sadari, dia sedang membangun sebuah
pencukupan besar atas masa depannya sendiri. Dengan kejujuran,
kepercayaan orang lain akan sangat mudah sekali didapat, ini berarti
jalan menuju kesuksesan pun sudah digenggaman. Dan soal pemenuhan atas
kekurangan itu, hanya masalah waktu saja.
Selama iman dikandung badan, seorang Muslim tentu selalu merasa ada harapan.
Ketika seseorang memenuhi dirinya tetap dengan sebuah energi positif
(Baca Rahmat Allah) kejujuran yaitu kejujuran dan menerima apa adanya,
redho dengan apa yang Allah tetapkan itu IBADAH, walaupun berkubang
dengan segudang kekurangan, maka orang seperti ini sebenarnya sedang
belajar menerima dan bersahabat dengan dirinya sendiri dan selalu
Husnuzon terhadap-Nya.
Dan Allah gak akan lalai atas semua itikad Hati kita kepada pemberian-Nya.
Disyukuri, akan berkah, diratapi malah menyiksa diri sendiri. Karena
itu, terima saja, nikmati saja dahulu kenyataan yang "disuguhkan" kepada
kita saat ini. Hal ini insyaallah akan menjadi pembangun kesadaran
untuk menerima diri apa adanya.
Tidak perlu memoles kekurangan
tersebut dengan berbagai hal yang memberi kesan hebat pada diri kita
dihadapan manusia. Menutupi kekurangan dengan polesan-polesan hanyalah
membuat hidup semakin terjerumus ke dalam kesulitan baru.
Kita
tidak perlu takut atau malu bila hal tersebut diketahui atau menjadi
bahan pembicaraan orang lain, bila diikhlaskan justru menjadi point
disisi Allah SWT.
Justru orang mesti bersyukur bahwa Allah
masih berkenan menguji, dan hal itu mengindikasikan bahwa Allah masih
perduli kepada kita.
Ikhlaskan saja semua untuk berputar, dan
yang kita tetap harus lakukan adalah berusaha dan berusaha sebaik
mungkin untuk mencapai keadaan yang lebih baik, soal hasil ?... Allah
tentu sudah punya skenario hidup yang lebih cantik untuk kita.
Adakah dalam kehidupan ini yang bisa dipercayai 100 persen selain
diri-Nya ? Siapa yang sempurna yang akan kita cari selain Allah ? Selain
Allah itu hanyalah mereka yang tidak sempurna jaminannya baik detik
kedepan, tahun depan dst.
Nurani akan selalu mencari Allah,
jangan ingkari nurani kita sebagai manusia yang pada hakikatnya mahluk
yang lemah, siapapun dia.
Marilah mendekatkan diri kepada-Nya,
teruskan perbaiki iman dan ibadah kita, jangan memilih-milih
Syariat-Nya, perbanyak bertaubat kepada-Nya, jangan putus harap,
teruslah beribadah kepada-Nya, karena sejatinya dalam kehidupan ini,
Dialah yang paling berjasa dalam hidup kita.