Skip to content
soloportal.blogspot.com ---
Sebuah kisah nyata atas sebuah kebenaran sabda Nabi Saw :
“Orang yang berbuat kebaikan dapat menyelamatkan diri dari keburukan, mara bahaya dan kebinasaan.”
[Shahih Al-Jami’us Shagir 7/300 hadist no. 3795]
Dua orang sahabat pergi bersama mengisi liburan akhir pekan menuju
tempat rekreasi diluar kota. Hal ini merupakan suatu kebiasaan mereka
berdua dalam mengisi liburan mingguan, akan tetapi kesempatan kali ini
tidak sama seperti sebelum-sebelumnya. Masing-masing dari kedua sahabat
tersebut mengendarai mobil masing-masing, kemudian mereka berangkat
bersama-sama dengan penuh rasa bahagia dan senang setelah menunaikan
pekerjaan seminggu lamanya.
Mereka berdua berjalan saling
berdampingan diatas jalan yang sama dan kecepatan yang sama pula,
tiba-tiba dipinggir jalan nampak seorang fakir yang telah tua, meminta
kebaikan dari orang-orang yang lewat, dan masing-masing dari sahabat itu
menyaksikan laki-laki tua tersebut, kemudian salah satunya berhenti dan
mengeluarkan beberapa uang untuk diberikan kepadanya sedang sahabat
yang satunya tetap melaju kencang tanpa mempedulikan sang fakir tsb.
Kejadian tersebut tidak berselang waktu yang lama, ketika sahabat yang
satunya tidak menggubris pengemis tersebut, dan terus saja mengggenjot
gas mobilnya dijalan. Tak lama kemudian ia dapat menyusul sahabat yang
mendahuluinya tersebut, tapi tiba-tiba terjadi sesuatu yang tragis,
mobil sahabatnya yang didepang itu jatuh kedalam lubang yang dalam
dimana tidak ada lagi rambu lalu lintas yang menunjukan lubang tersebut,
kemudian sahabat ini langsung turun dari mobilnya untuk memastikan
kondisi sahabatnya, akan tetapi dia mendapatkannya telah meninggal
dunia.
Maka meneteslah air mata sahabat ini dengan kejadian
yang tragis yang menimpa sahabatnya itu, lalu dia teringat mungkin saja
dia berada dalam kondisi yang sama dengan sahabatnya yang meninggal
dengan tragis tersebut jikalau bukan karena Allah memalingakan
pandangannya untuk memperhatikan pengemis tua yang miskin tersebut agar
berhenti dihadapannya beberapa detik saja demi memberikan sedekah.
Dan diapun teringat sabda Nabi,
“perbuatan-perbuatan baik akan menjaga diri pintu-pintu kejelekan, dan
sesungguhnya sedekah itu benar-benar akan memadamkan kemurkaan Rabb dan
menjauhkan dari kematian yang buruk”
[HR. Tirmidzi, isnadnya hasan]
Sahabat, Sedekah, Sholat, Puasa dan ibadah lainnya bukanlah TUJUAN
hidup kita, semua itu kita lakukan karena kita akan menghadap kepada
Allah SWT, kita butuh ibadah-ibadah itu agar kelak Allah memanggil kita
dengan 'senyum' penuh keridhoan. Apapun HADIAH atau BONUS yang diberikan
Allah kepada kita di Dunia ini hakekatnya tidak terlalu penting untuk
kita harap, karena itu sudah sebuah kepastian yang akan dilakukan oleh
Allah SWT.