soloportal.blogspot.com~~~
Menangis menjadi obat untuk banyak penyakit akan tetapi dengan syarat bahwa tangisan tersebut disebabkan rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan itulah yang dikhabarkan Al-Quran dengan firman-Nya ketika menceritakan tentang orang-orang beriman yang khusyuk 'yang hati mereka merasakan pengaruh darifirman Allah, apa reaksi mereka? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang mereka:
(ويخرون للأذقان يبكون ويزيدهم خشوعا) [الإسراء: 109].
"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu '." (Surah Al-Israa': 109)
Lihatlah bagaimana penjelasan Ilahi ini mengaitkan antara menangis dengan khusyu. Maka kedua-duanya adalah cara yang terbaik untuk mengubati penyakit-penyakit mental.
Menangis disebabkan rasa takut kepada Allah menambah kekhusyukan dan ketakutan kepada Allah pada diri seorang yang beriman, dan membuatnya lupa kepada kesedihan, dan kebimbangan-kebimbangan lain mengapa? Kerana orang yang dipengaruhi oleh firman Allah dan membayangkan kegerian-kegerian hari kiamat serta mengingat kebesaran Sang Pencipta, nIscaya akan dapat menghindari masalah-masalah dan kesedihan-kesedihan yang dihadapinya sehingga dia lupa akan masalahnya.
Rasulullah bersabda, “Tidak akan masuk ke dalam api neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu ibu (yang sudah diminum oleh anaknya) kembali ke tempat asalnya.” (HR. At-Tirmidzi no.2311, sanad hasan)
Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan berkaitan "menangis" di beberapa ayat di dalam al-Quran. Dia menjadikannya sebagai tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan sebagai indikasi kejujuran seorang mukmin takutnya kepada Sang Pencipta, Yang Maha Berkuasa. Dia Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
(أفمن هذا الحديث تعجبون * وتضحكون ولا تبكون * وأنتم سامدون * فاسجدوا لله واعبدوا) [النجم: 59 - 62].
"Maka apakah kamu merasa hairan terhadap pemberitaan ini. Dan kamu mentertawakan dan tidak menangi. Sedang kamu melengahkan (nya) Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia). "(QS. An-Najm: 59-62)
( Jangan MATIKAN hati dengan BANYAK tertawa )
Dari Abu Hurairah , Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa salam bersabda,
“Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa itu mematikan hati” (HR. Al-Bukhari di Adabul Mufrad, dan Ibnu Majah dengan sanad jayyid)
Mata yang sulit menangis menandakan kerasnya hati, akibat lalainya hati penuh dengan main-main, kenikmatan hidup berlebihan.
( Menangis pertanda KHUSYU )
"Sesungguhnya menangis,, khusyu ', dan do'a adalah resipi yang bagus untuk mengubati ketegangan jiwa. Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar menjadikan kita termasuk di antara golongan yang Allah berfirman tentang mereka:
(إنهم كانوا يسارعون في الخيرات ويدعوننا رغبا ورهبا وكانوا لنا خاشعين) [الأنبياء: 90]
"... Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu 'kepada Kami. "(Surah Al-Anbiyaa': 90)
Oleh itu perlunya kita di zaman ini berdo'a, kekhusyukan, dan tangisan yang disebabkan kerana rasa takut kepada Allah.
Semoga Allah melepaskan kesedihan-kesedihan kita dan memberikan kesabaran kepada kita kerana tidak ada pemberiaan dari Allah yang lebih luas berbanding kesabaran sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
(ويخرون للأذقان يبكون ويزيدهم خشوعا) [الإسراء: 109].
"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu '." (Surah Al-Israa': 109)
Lihatlah bagaimana penjelasan Ilahi ini mengaitkan antara menangis dengan khusyu. Maka kedua-duanya adalah cara yang terbaik untuk mengubati penyakit-penyakit mental.
Menangis disebabkan rasa takut kepada Allah menambah kekhusyukan dan ketakutan kepada Allah pada diri seorang yang beriman, dan membuatnya lupa kepada kesedihan, dan kebimbangan-kebimbangan lain mengapa? Kerana orang yang dipengaruhi oleh firman Allah dan membayangkan kegerian-kegerian hari kiamat serta mengingat kebesaran Sang Pencipta, nIscaya akan dapat menghindari masalah-masalah dan kesedihan-kesedihan yang dihadapinya sehingga dia lupa akan masalahnya.
Rasulullah bersabda, “Tidak akan masuk ke dalam api neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu ibu (yang sudah diminum oleh anaknya) kembali ke tempat asalnya.” (HR. At-Tirmidzi no.2311, sanad hasan)
Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan berkaitan "menangis" di beberapa ayat di dalam al-Quran. Dia menjadikannya sebagai tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan sebagai indikasi kejujuran seorang mukmin takutnya kepada Sang Pencipta, Yang Maha Berkuasa. Dia Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
(أفمن هذا الحديث تعجبون * وتضحكون ولا تبكون * وأنتم سامدون * فاسجدوا لله واعبدوا) [النجم: 59 - 62].
"Maka apakah kamu merasa hairan terhadap pemberitaan ini. Dan kamu mentertawakan dan tidak menangi. Sedang kamu melengahkan (nya) Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia). "(QS. An-Najm: 59-62)
( Jangan MATIKAN hati dengan BANYAK tertawa )
Dari Abu Hurairah , Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa salam bersabda,
“Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa itu mematikan hati” (HR. Al-Bukhari di Adabul Mufrad, dan Ibnu Majah dengan sanad jayyid)
Mata yang sulit menangis menandakan kerasnya hati, akibat lalainya hati penuh dengan main-main, kenikmatan hidup berlebihan.
( Menangis pertanda KHUSYU )
"Sesungguhnya menangis,, khusyu ', dan do'a adalah resipi yang bagus untuk mengubati ketegangan jiwa. Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar menjadikan kita termasuk di antara golongan yang Allah berfirman tentang mereka:
(إنهم كانوا يسارعون في الخيرات ويدعوننا رغبا ورهبا وكانوا لنا خاشعين) [الأنبياء: 90]
"... Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu 'kepada Kami. "(Surah Al-Anbiyaa': 90)
Oleh itu perlunya kita di zaman ini berdo'a, kekhusyukan, dan tangisan yang disebabkan kerana rasa takut kepada Allah.
Semoga Allah melepaskan kesedihan-kesedihan kita dan memberikan kesabaran kepada kita kerana tidak ada pemberiaan dari Allah yang lebih luas berbanding kesabaran sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.